Rabu, 26 Oktober 2011

Kedudukan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran



Salah satu instrumen atau alat yang harus dipenuhi yaitu adanya perencanaan pembelajaran yang dibuat sebelum pembelajaran dimulai. Melalui perencanaan yang telah disiapkan, setiap guru ketika akan mengajar akan menyesuaiakan dengan tahap-tahap kegiatan yang tertera dalam perencanaan. 

Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah atau aturan tertentu secara profesional dan proporsional, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, logis, wajar, sistematis, efektif dan efisien.

Oleh karena itu perencanaan pembelajaran memiliki fungsi dan kedudukan yang sentral dalam suatu sistem pembelajaran, dan oleh karenanya merencanakan pembelajaran termasuk kedalam salah satu tuntutan kompetensi, terutama terkait dengan kompetensi profesional yang harus dikuasai dan dimiliki setiap guru, baik guru pemula maupun guru yang sudah senior sekalipun.

Robert H. Davis mengidentifikasi lima tipe permasalahan pembelajaran, sehingga oleh karenanya memerlukan perencanaan pembelajaran yang matang, yaitu:


  • Direction; yang dimaksud adalah tujuan atau kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. 
  • Content and sequence; yaitu bahwa untuk mencapai setiap unsure tujuan dari masing-masing kawasan yang menjadi sasaran pembelajaran, tentu saja diperlukan adanya materi pembelajaran. 
  • Methods; yaitu untuk mengkomunikasikan materi kepada siswa agar mencapai tujuan sangat ditentukan pula oleh ketepatan memilih dan menggunakan metode pembelajaran 
  • Constrains; yaitu batasan yang jelas sumber-sumber pembelajaran yang akan digunakan dan mendukung terhadap proses pembelajaran. Robert H. Davis mengklasifikasikan sumber-sumber kedalam tiga bidang besar yaitu: sumber-sumber manusia (human), sumber kelembagaan (institusional), dan sumber pembelajaran (instructional). 
  • Evaluation; yaitu penilaian sebagai salah satu cara untuk memberikan harga atau nilai terhadap objek yaitu siswa. 


Dalam kajian yang lebih luas lagi, aplikasi dari kelima permasalahan pembelajaran tersebut secara praktis dalam kaitan dengan perencanaan pembelajaran dapat dirumuskan sebagi berikut: 


  • Menetapkan tujuan pembelajaran mencakup unsur-unsur tujuan yang luas yaitu meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan termasuk setiap unsur yang ada di dalamnya. 
  • Materi pembelajaran yaitu meliputi cakupan atau ruang lingkup dan urutannya, harus direncanakan secara akurat dan terkontrol sesuai dengan unsur-unsur tujuan yang ditetapkan sebelumnya. 
  • Metode dan sumber pembelajaran sudah diidentifikasi dengan jelas, dan dipilih serta ditetapkan metode dan sumber pembelajaran apa selain terkait dengan tujuan dan materi, juga yang dapat memotivasi siswa untuk aktif belajar. 
  • Penilaian, yaitu jenis, bentuk atau model penilaian yang akan digunakan harus direncanakan secara akurat sehingga dari penilaian yang memenuhi persyaratan dapat memberikan informasi yang akurat pula terhadap proses maupun hasil pembelajaran. 


Secara lebih spesifik fungsi perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh Kostelnik sebagai berikut: 


  • Mengorganisir pembelajaran; yaitu proses mengelola seluruh aspek yang terkait dengan pembelajaran agar tertata secara teratur, logis, sistematis, untuk memudahkan melakukan proses dan pencapaian hasil pembelajaran secara efektif dan efisien. 
  • Berpikir lebih kreatif untuk mengembangkan apa yang harus dilakukan siswa; yaitu melalui perencanaan, proses pembelajaran dapat dirancang secara kreatif, inovatif. Dengan demikian proses pembelajaran tidak dikesankan sebagai suatu proses yang monoton atau terjadi secara rutinitas. 
  • Menetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran; melalui perencanaan, sarana dan fasilitas pendukung yang diperlukan akan mudah diidentifikasi dan bagaimana mengelolanya agar terjadi kegiatan pembelajaran yang lebih efektif. 

  • Memetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya; yaitu melalui perencanaan yang matang, guru sudah memiliki data tentang sejumlah indikator yang harus dikuasai oleh siswa dari setiap pembelajaran yang dilakukannya. 
  • Merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik; yaitu melalui perencanaan, hal-hal penting yang terkait dengan kebutuhan, karakteristik, dan potensi yang dimiliki siswa akan teridentifikasi dan merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk meresponnya. 
  • Mengomunikasikan proses dan hasil pembelajaran terhadap pihak-pihak terkait langsung maupun dengan masyarakat. 


Secara umum dapat disimpulkan bahwa:


  • Perencanaan pembelajaran adalah proses mengatur dan mengelola setiap unsur pembelajaran (tujuan, isi, metode, media dan sumber, serta evaluasi) sehingga menjadi suatu sistem perencanaan pembelajaran yang utuh dan terintegrasi. 
  • Perencanaan pembelajaran adalah adalah proses proses penjabaran dari suatu kurikulum kadalam bentuk operasional pembelajaran. 
  • Perencanaan pembalajaran berfungsi sebagai alat pengendali sekaligus kontrol dalam setiap kegiatan pembelajaran. 
  • Perencanaan pembelajaran adalah rambu-rambu untuk dijadikan dasar beraktivitas dalam setiap melaksanakan proses pembelajaran. 
  • Secara lebih luas perencanaan pembelajaran adalah proses memprogram pengembangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. []