Sabtu, 07 Agustus 2010

Tanda-tanda Kiamat

Hudzaifah bin As-Yad Al-Ghifari berkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba Rasulullah SAW datang kepada kami lalu beliau bertanya, “Apakah yang sedang kalian perbincangkan ?”. Lalu kami menjawab, “Kami sedang membincangkan tentang hari kiamat”. Kemudian Rasulullah berkata : “Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda, yaitu :
- Asap
- Dajjal
- Binatang melata di bumi
- Terbitnya matahari dari sebelah barat
- Turunnya Nabi Isa AS
- Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
- Gerhana di timur
- Gerhana di barat
- Keluarnya api dari kota Yaman yang menggiring manusia ke padang mahsyar di Syam
Dajjal maksudnya adalah bahaya besar yang tidak ada bahaya seperti itu sejak Nabi Adam sampai hari kiamat. Dajjal boleh membuat apa saja perkara-perkara yang luar biasa dan diluar akal. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan ‘Ini adalah orang kafir’.
Asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selesma, sementara orng kafir keadaannya akan seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.
Binatang melata yang dikenal sebagai Daabatul Ard ini akan keluar di kota Mekkah dekat gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa dan Cincin Nabi Sulaiman. Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu ‘ Ini adalah orang beriman’. Dan apabila tongkat itu dipukulkan ke dahi orng yang kafir maka akan tertulislah ‘Ini adalah orang kafir’.
Turunnya Nabi Isa A.S di negari Syam di menara putih, beliau akan membunuh Dajjal. Kemudian Nabi Isa akan menjalankan syariat Nabi Muhammad SAW. Yakjuj dan Makjuj akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan, satu golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangun oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila mereka keluar, bilangannya tidak akan terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut thahatiyah diminum, niscaya tidak akan tersisa walaupun setetes.
Rasulullah SAW telah bersabda, “ Hari kiamat itu memiliki tanda, bermulanya dengan tidak larisnya berjualan di pasar, sedikit hujan dan begitu pula dengan tumbuh-tumbuhan, ghibah merajalela, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasiq akan bersuara lantang di masjid, para ahli munkar lebih banyak menonjol daripada ahli haq”.
Berkata Ali bin Abi Thalib, “Akan datang suatu masa di mana islam hanya tinggal namanya saja, agama hanya bentuk saja, Al-Quran hanya dijadikan bacaan saja. Mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari dzikir kepada Allah. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu adalah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga. Dan semua itu adalah tanda-tanda kiamat”.
Sabda Rasulullah SAW, “Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada agama, laki-laki taat kepada istrinya dan mendurhakai ibunya, dan lebih dekat kepada teman dibanding kepada ayahnya, suara-suara lantang di masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang fasiq, orang dimuliakan karena ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya bukan karena takut akan Allah, maka semua itu adalah tanda-tanda kiamat”.

Ramadhan Yang Dinanti

“ Telah datang kepadamu Ramadhan , bulan penuh berkah. Alloh swt. mewajibkan kepadamu berpuasa. Pada waktu itu pintu-pintu langit dibuka dan pintu-pintu neraka Jahim ditutup dan setan-setan dibelenggu oleh Alloh swt., di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang diharamkan (terhadapnya kebaikan), maka ia diharamkan.” (HR Ahmad 9/225, Nasa’i 3/129 dan dishahihkan oleh al-Albani dalam al-Targhib 1/490)

Tidak terasa bulan Ramadhan tinggal sebentar lagi, sudahkah kita persiapkan segalanya untuk menyambut sang tamu agung ?. Pada bulan Ramadhan pahala dilipat gandakan, amalan sunnah pahalanya sama dengan amalan wajib, apalagi pahala amalan wajibnya, Subhanalloh. Sebagai tamu agung, Ramadhan harus kita sambut dengan gembira dan suka cita, bahkan Rasululloh dalam haditsnya menyebutkan bahwa diharamkan tubuh seorang muslim terkena percikkan api neraka apabila ia menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita.

Ada 3 golongan yang lulus ketika ia melewati Ramadhan. Pertama, adalah orang yang lulus dengan peringkat terbaik,bisa di sebut sebagai puasa Ulat. Ulat sebelum ia berubah menjadi Kupu-kupu ia melewati masa berpuasa ketika ia menjadi kepompong, ia makan dengan lahap sebagai perbekalan ketika ia masuk ke masa inkubasi, dan setelah ia melewati tahap kepompong ia pun berubah yang tadinya seekor Ulat bulu yang menjijikkan dan di benci banyak orang menjadi seekor Kupu-kupu yang indah dan banyak disanjung orang karena keindahannya (kecuali ngengat yang gatelnya minta ampun..). Ini analogi bagi orang yang setelah Ramadhan segalanya berubah menjadi lebih baik dari sebelummya, entah itu ibadahnya, disiplinnya, kejujurannya, kepribadiannya, dan lain sebagainya.

Kedua, adalah orang yang lulus dengan peringkat biasa-biasa saja (STD ajah..). Ini adalah perumpamaan orang yang setelah melewati bulan puasa, tak ada perubahan sama sekali, sama aja dengan sebelum berpuasa, ibadahnya kitu-kitu wae (kata orang sunda mah), sikapnya pun tak banyak berubah (berubah paling hanya sedikit, tapi...mending berubah daripada tidak sama sekali, asal jangan tambah buruk).

Dan yang ketiga adalah orang yang tidak lulus (Naudzubillah), kalau dianalogikan ini adalah puasanya Ular. Ular sebelum berganti kulit ia berpuasa (gtw jg c, blm prnh ngalamin..), ia juga mengasingkan diri sebelum ia mengganti kulit lamanya dengan kulit yang baru. Dan setelah ganti kulit apa yang terjadi ?, walaupun Ular telah mengganti kulitnya, ia tetap saja berbahaya, ia masih bertaring dan berbisa, malah bisa jadi setelah ia ganti kulit ia malah jauh lebih agresif (pelampiasan setelah berpuasa mungkin..). Nah, ini adalah perumpamaan bagi orang yang setelah melewati bulan Ramadhan tidak ada perubahan dalam hal ibadah maupun kepribadiannya, malah ia menjadi bertambah buruk, yang tadinya rajin shalat lima waktu karena kesibukannya mengejar dunia jadi cuma shalat maghrib doang, atau yang tadinya rajin mengaji, tapi karena tidak tahan dijulukin ‘Pak Ustad’ oleh teman-temannya, malah ikut-ikutan nimbrung sama teman-teman yang suka ngeledekinnya.. Naudzubillah.

Nah, ada beberapa persiapan yang mesti kita lakukan menyambut datangnya bulan Ramadhan, diantaranya :
1. Muhasabah diri, introspeksi diri ketika akan masuk bulan suci, karena tanpa kesucian kita gak boleh masuk bulan suci. Ketika akan masuk masjid untuk shalat kita mesti berwudhu dulu kan biar suci ? karena apa? Karena kita akan memasuki tempat yang suci. Kemudian sebelum naik haji biasanya suka ada acara silaturahmi sama tetangga, itu dimaksudkan untuk membersihkan diri dari segala perbuatan buruk kita sama tetangga, karena apa ? karena kita akan memasuki tanah suci. Begitu pula dengan Ramadhan sang bulan suci, kita mesti membersihkan diri dan menyucikan hati kita terutama, (minta maaf sama orang tua, teman, tetangga, juga sama orang yang pernah kita sakiti), biar saat kita masuk bulan Ramadhan kita sudah bersih dari segala penyakit hati alias sudah suci (tapi gak bakalan sama sucinya dengan bayi yang baru lahir..).
2. Perbanyak istighfar, konon Rasululllah yang sudah dimaksum dari segala dosa, dalam sehari beristighfar sebanyak 100 kali. Kalau kita ? yang jelas-jelas dosanya bak buih di 20 lautan dan 7 samudera ditambah dengan semua sungai dan sumur yang ada di dunia berapa kali kita istighfar ? Astaghfirullohaladzim...
3. Latihan amalan-amalan baik, perbanyak shodaqoh, dzikir dan tilawah Al-Qur’an.
4. Memperbaiki silaturahim dengan saudara-saudara kita.
5. Menyiapkan bekal untuk berpuasa.
6. Hiasi rumah kita dengan ayat Al-Qur’an dan hadits tentang keutamaan Ramadhan.
7. Menambah ilmu tentang Ramadhan, baik lewat pengajian ataupun membaca buku mengenai segala hal tentang Ramadhan. Karena setiap ibadah tanpa didasari ilmu itu tidak akan diterima oleh Alloh swt. oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui ilmu berpuasa, apa saja yang membatalkan dan membatalkan pahala puasa, apa saja yang mesti kita kerjakan di bulan puasa, bagaimana Rasululloh sebagai teladan kita berpuasa, semua itu dimaksudkan agar puasa kita maksimal dan amalan puasa kita bisa diterima oleh Alloh swt.

Dengan mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadhan semoga kita dapat beribadah dengan maksimal pada saat bulan suci Ramadhan. Ramadhan berarti pembakaran karena pada saat itu kita di uji dalam berbagai aspek, dan syawal artinya peningkatan, jadi setelah Ramadhan seharusnya kita bisa meningkat segalanya, tak hanya ibadah kita yang meningkat tapi juga semangat hidup dan kepribadian kita demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Jangan sampai setelah melewat bulan Ramadhan kita termasuk dalam kategori ’Puasa Ular’, akan tetapi kita termasuk dalam kategori ‘Puasa Ulat’ (jangan dibayangkan kita jadi Ulatnya ya..).
Semoga setiap langkah kita mendapat maghfirah dan ridho dari Alloh swt. Amin...

Terakhir kita ucapkan..... Marhaban Ya Romadhon...

Sabtu, 03 April 2010

Kesetiaan Bujang Trindil

Pada zaman dahulu, di kerajaan kecil di tanah Sumedang, hidup seorang raja yang adil dan bijaksana. Baginda raja mempunyai seorang putri bernama Rumaningsih. Putri Arum panggilannya, sangat cantik. Putri Arum memiliki seorang kekasih bernama Dang Anggara. Ia seorang putra bangsawan di negeri itu yang tampan dan baik hati.
Setiap bulan purnama, Dang Anggara menemui Putri Arum. Bila bertandang ke istana, ia diiringi oleh lima orang pembantu (bujang). Salah satu bujang bernama Bujang Trindil, yang seusia dengan Dang Anggara. Akan tetapi, tubuhnya lebih pendek, kulit gelap, wajahnya buruk dan kakinya terdapat borok. Bujang trindil sangat patuh dan setia kepada Dang Anggara.
Pada suatu hari tersiar kabar bahwa Putri Arum menderita penyakit yang menjijikan. Baginda raja segera memanggil tabib dan peramu obat dari seluruh penjuru negeri. Namun, tidak ada yang berhasil menyembuhkan penyakit sang Putri.
Baginda raja akhirnya menyelenggarakan sayembara. Jika ada yang berhasil menyembuhkan putri, bila wanita akan diangkat menjadi saudara , dan bila laki-laki akan dijodohkan dengan Putri Arum. Mendengar sayembara itu, orang dari berbagai kalangan berduyun-duyun mendatangi istana. Tetapi, setelah tiga hari sayembara berlangsung, tidak ada seorang pun yang berhasil menyembuhkan sang Putri.
Baginda raja semakin sedih, demikian pula Dang Anggara. Wajahnya selalu tampak murung dan tidak mau makan. Bujang Trindil tidak sampai hati melihatnya. Pada suatu hari, diam-diam ia pergi untuk mencari jalan bagi kesembuhan penyakit Putri Arum. Bekal yang dibawanya hanyalah enam butir buah salak.
Tanpa tahu arah yang dituju, Trindil terus berjalan. Tiba-tiba ia tertarik melihat puncak Gunung Tampomas yang menjulang tinggi. Ia ingin mendaki gunung itu, ia berharap Dewa mendenga permohonannya. Karena lelah, ia beristirahat di bawah pohon beringin yang rindang hingga tidur pulas.
Ketika terbangun, Trindil terkejut. Ia mendapati kaki dan pantatnya terasa panas. Ternyata, tanah yang diduduki telah menjadi sumber air panas. Dari sela-sela akar beringin terdapat sebuah mata air yang berkhasiat menyembuhkan boroknya.
“Wah, kalau air ini bisa menyembuhkan borokku, tentu dapat pula mengobati penyakit sang Putri!”. Trindil kemudian menggali kubangan itu lebih dalam lagi supaya airnya lebih banyak. Ia buru-buru pulang untuk menyampaikan berita gembira itu. Dang Anggara dan Trindil segera menjemput Putri Arum. Mereka berangkat ke kubangan air di bawah pohon beringin. Keajaiban pun langsung terjadi. Setelah Putri Arum mandi, borok di tubuhnya langsung lenyap. Putri Arum pun kembali pulih menjadi gadis yang cantik jelita.
Saat perjalanan pulang, tiba-tiba Trindi merasa khawatir ketika teringat anji raja. “Putri Arum tidak boleh menikah dengan pemuda lain kecuali Dang Anggara. Apabila denganku, si bodoh yang buruk rupanya ini, kasihan Putri Arum. Dia pasti akan menderita selama hidupnya”. Setelah berpikir demikian, Trindil memutuskan kembali ke tempat mata air itu tersebut. Dang Anggara dan Putri Arum kembali ke istana.
Setibanya di istana, raja sangat gembira. Pesta pernikahan Dang Anggara dan Putri Arum segera dipersiapkan. Dang Anggara buru-buru menghadap baginda raja dan menceritakan kejadian yang sesungguhnya.
Baginda raja menghela napas berat, “Janji adalah janji. Walaupun Trindil hanya seorang bujang, ia tetap akan menjadi suami Putri Arum”. Baginda raja memerintahkan prajurit ubtuk menjemput Trindil. Dang Anggara pun ikut sebagai penunjuk jalan.
Sesampainya rombongan di kubangan, mereka menjumpai tubuh Trindil duduk bersemedi. Tubuhnya tenggelam dengan bibir tersenyum, seakan mengatakan bahwa ia sangat senang dan bahagia dengan perbuatannya. Rupanya Bujang Trindil menemukan cara lain untuk membahagiakan majikannya,yaitu menenggelamkan diri di dasar kolam yang digalinya sendiri. Baginda raja akhirnya menikahkan Putri Arum dengan Dang Anggara. Untuk mengenang kesetiaan Bujang Trindil, setiap bulan purnama Dang Anggara berjanji akan selalu menjaga dan merawat kubangan dan pohon beringin.
Kubangan air panas itu hingga sekarang banyak dikunjungi orang. Letaknya di kaki Gunung Tampomas, Kecamatan Conggeang, Kota Sumedang.Oleh penduduk setempat, kubangan air itutelah dipasangi dinding beton dan diberi pipa sehingga menjadi beberapa pancuran. Di bawah pancuran itulah, banyak orang yang mandi air panas. Pohon beringin tersebut hingga sekarang masih tetap berdiri kokoh dengan akar gantung.
Di sepanjang jalan menuju ke lokasi kebun, terdapat banyak sekali pohon salak. Konon, pohon-pohon salak itu tumbuh dari biji yang ditinggalkan Trindil selama perjalanannya.

(Diambil dari Buku Pelajaran Bahasa Indonesia kelas 5, Pusat Perbukuan Depdiknas)

Sabtu, 20 Maret 2010

Pendidikan Islam Sebagai Solusi

Pada saat ini, Indonesia mengalami masalah yang serius dalam bidang pendidikan. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang menerapkan sistem pendidikan kolonial dan sekuler. Sekuler adalah pemisahan antara ilmu pengetahuan dan agama atau pemisahan antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat. Pendidikan kolonial dan sekuler lebih mengutamakan kebebasan dan materi, sehingga mengakibatkan pendidikan di Indonesia mengalami kemunduran dan cenderung dikomersialkan. Akar masalah dari sistem pendidikan di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
• Kesalahan azas dan tujuan, yaitu memanusiakan manusia
• Kurikulum pendidikan
• Kelemahan guru
• Kelemahan proses belajar mengajar
• Budaya sekolah tidak kondusif
• Beban dari sekolah dan keluarga
Seharusnya pendidikan itu bisa bersinergi antara sekolah – keluarga – masyarakat. Sistem pendidikan sekuler mengindikasikan :
• Mahalnya pendidikan, hal ini mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat mengecap pendidikan yang menjadi haknya sebagai warga negara.
• Swastanisasi institusi pendidikan
• Kurikulum yang melapaskan antara ilmu pengetahuan dan agama
Solusi dari permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu sistem pendidikan Islam yang menerapkan sistem pendidikan yang tidak meemisahkan antara ilmu pengetahuan dan agama, karena di dalam ajaran Islam semua ilmu adalah dari Allah swt, sehingga dapat menghasilkan manusia yang cerdas tetapi tidak jahat serta dapat menerapkan ilmu yang didapatnya pada jalan yang benar. Pendidikan Islam yaitu usaha sadar, terstruktur, terprogram dan sistematis untuk membentuk manusia berkarakter. Ada tiga hal yang menjadi struktur pendidikan Islam, yaitu :
1) Syahsiyah Islam, yaitu kepribadian Islam, yang terdiri dari nafsiyah dan aqliyah. Nafsiyah yaitu pola sikap dan aqliyah adalah pola pikir yang mencerminkan Islam.
2) Tsaqofah Islam, yaitu budaya atau pendidikan yang mencakup beberapa aspek :
• Aqidah, yakni ilmu yang berkaitan dengan keimanan (tauhid)
• Fiqh, ilmu yang berkaitan dengan ibadah
• Ushul fiqh
• Bahasa arab
• Al-Quran
• Al-hadits
• Akhlak
• Tarikh atau ilmu sejarah
• Studi Islam modern
• Upaya musuh untuk menghancurkan Islam
3) Ilmu pengetahuan umum
Selain daripada itu, dalam sistem pendidikan Islam, guru memiliki peranan yang sangat penting dan menjadi subjek pendidikan. Seorang guru harus memiliki beberapa kualifikasi agar sukses dalam mengajar, diantaranya kafaah (menguasai ilmu mengajar yang benar), amanah, teladan, profesional, dan bersungguh-sunngguh dalam bekerja.

Rabu, 10 Februari 2010

Bandung Bandawasa Nitis

Kocap kacaritakeun di hiji leuweung aya sajodo Dewa anu keur ngajalankeun hukuman. Anjeunna ngajalankeun hukuman, dibuang ka alas Kaniaka ku Hiyang Otipati ti kahiyangan. Dewa lalakina dihukum jadi jurig, sedengkeun awewena anu katelah Bandung Bandawasa dihukum jadi batu. Ari nu jadi sabab dihukum, nyaeta alatan nyokot senjata pusaka Lugita Sari (gada) di Kahiyangan.
Dina lalampahanana Bima putra Pandawa papanggih jeung Dewa. Dewa masrahkeun senjata pusaka Lugita Sari nu kungsi dipaling tea supaya digunakeun keur kamaslahatan di dunya. Eta senjata pusaka teh beuratna 100 kati.
Sanggeus Bima narima senjata pusaka Lugita Sari, Bima neruskeun deui lalampahanana. Di tengah alas Kaniaka Bima ngarasa kaget sabab aya hiji jelema keur nyeungceurikan batu. Mana horeng eta teh Dewa nu keur dihukum tea. Bima nyeungseurikeun jelema anu mahiwal.
Ngarasa dilelewa, sabab diseungseurikeun eta Dewa teh amarah kacida. Tungtungna, der bae gelut rongkah. Dina patarunganna Bima meunang. Sedengkeung Dewa nu dielehkeun ku Bima sapada harita les ngaleungit, nitis ka Bima. Harita Bima nambah kakuatan ku 60 tanaga kuda.
Sanggeusna Dewa nitis ka Bima, Dewa nu nitis teh menta ka Bima supaya pamajikanana, ''Bandung Bandawasa'', nu disupata jadi batu diancurkeun ku Bima. Bima nedunan pamenta Dewa, tuluy batu diteunggeul ku Bima make senjata Lugita Sari. Batu ancur, janggelek jadi awewe geulis, nyaeta Bandung Bandawasa tea. Saterusna Bandung Bandawasa nitis ka Dewi Arimbi.


(Dirope tina buku Cara Cepat Belajar Bahasa Sunda. kenging: Suhaya, S.IP., dkk)